Lucas Vázquez: Pemain Serba Bisa yang Menjadi Aset Penting Real Madrid
Lucas Vázquez: Pemain Serba Bisa yang Menjadi Aset Penting Real Madrid
Lucas Vázquez Iglesias adalah contoh nyata pemain yang mengandalkan kerja keras, loyalitas, dan fleksibilitas dalam meraih tempat di klub sebesar Real Madrid. Lahir pada 1 Juli 1991 di Curtis, Galicia, Spanyol, Vázquez bukanlah bintang yang selalu mencuri perhatian di lapangan dengan dribel spektakuler atau gol spektakuler. Namun, dalam diam, ia menjadi salah satu elemen paling stabil dan dapat diandalkan di skuad Los Blancos selama bertahun-tahun.
Awal Karier: Produk Akademi Madrid yang Sempat Terlupakan
Lucas Vázquez merupakan lulusan akademi Real Madrid, La Fábrica. Ia menghabiskan waktu di Real Madrid Castilla (tim B) dan mencatat penampilan reguler sejak 2010. Namun, dengan ketatnya persaingan di tim utama, Vázquez sempat dilepas ke Espanyol pada musim 2014–2015 untuk menambah jam terbang.
Di Espanyol, ia tampil meyakinkan dan menunjukkan kematangannya sebagai winger yang tidak hanya cepat, tetapi juga disiplin dalam bertahan. Performa solid tersebut membuat Real Madrid memulangkannya hanya semusim setelah dipinjamkan.
Kebangkitan di Era Zidane
Kembalinya Vázquez ke Santiago Bernabéu pada 2015 bertepatan dengan datangnya Zinedine Zidane sebagai pelatih. Zidane sangat menghargai kerja keras dan sikap profesional, dua atribut yang melekat pada Vázquez. Ia pun menjadi pemain pelapis ideal bagi para bintang seperti Gareth Bale dan Cristiano Ronaldo, dan sering diandalkan dalam pertandingan penting.
Perannya sebagai supersub maupun starter dalam rotasi menunjukkan fleksibilitas luar biasa. Ia tidak hanya piawai bermain sebagai winger kanan, tetapi juga beberapa kali ditugaskan sebagai bek kanan saat tim kekurangan stok pemain di posisi itu — terutama di era pasca-Karim Benzema dan cedera yang menimpa Dani Carvajal.
Gaya Bermain: Efisien, Taktis, dan Disiplin
Vázquez bukan tipe pemain flamboyan, tetapi kekuatannya terletak pada konsistensi. Ia memiliki kecepatan yang cukup untuk menusuk dari sisi sayap, akurasi crossing yang baik, serta kemampuan pressing yang agresif. Ia juga sangat disiplin secara taktis dan selalu patuh pada instruksi pelatih, membuatnya menjadi pilihan favorit dalam pertandingan besar yang menuntut keseimbangan.
Meski tidak selalu menjadi pencetak gol utama, kontribusinya kerap menjadi pembeda. Assist penting, pelanggaran cerdas untuk menghentikan serangan balik, hingga kepiawaian mengeksekusi penalti, semua ia lakukan dengan tenang dan efektif.
Kontribusi di Level Tertinggi
Sejak kembali ke Madrid, Lucas Vázquez telah membantu klub meraih berbagai gelar bergengsi, termasuk:
-
4 trofi Liga Champions (2016, 2017, 2018, 2022)
-
3 gelar La Liga
-
Beberapa gelar Piala Dunia Antarklub, Piala Super Eropa, dan Copa del Rey
Perannya mungkin tidak selalu berada di sorotan utama, tetapi ia selalu ada saat dibutuhkan. Dalam skuad bertabur bintang seperti Madrid, menjadi “pemain kepercayaan” pelatih dalam momen krusial adalah prestasi besar tersendiri.
Masa Depan dan Loyalitas
Meski sempat dihubungkan dengan beberapa klub Eropa lain yang menjanjikan peran utama dan menit bermain lebih banyak, Vázquez selalu menunjukkan loyalitasnya pada Real Madrid. Bahkan ketika harus bersaing dengan pemain muda berbakat atau digeser posisinya demi kebutuhan tim, ia tetap tampil profesional dan rendah hati.
Kini, di usia 34 (pada 2025), Vázquez masih menjadi bagian penting dalam rotasi tim utama Real Madrid. Meski tak muda lagi, ia menunjukkan bahwa pengalaman, kesetiaan, dan kerja keras bisa membuat seseorang tetap relevan di level tertinggi sepak bola.